Pembangunan yang tidak berkelanjutan yang sering terjadi pada negara berkembang telah mengakibatkan berbagai kerusakan lingkungan, baik pada sistem abiotik, biotik, maupun kultural. Ekstraksi sumberdaya alam secara berlebihan telah mengakibatkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan dan penghidupan umat manusia. Kejadian bencana alam, misal banjir, kekeringan, dan tanah longsor semakin lama semakin meningkat intensitasnya akibat deforestasi dan perubahan penggunaan lahan pada permukaan bumi, terutama pada bagian hulu dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Sementara itu, berbagai kegiatan ekstraksi sumberdaya mineral telah mengakibatkan hilangnya ekosistem alami yang hidup diatasnya, dan tidak jarang limbah yang dihasilkan menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama pada badan sungai. Selain dampak terhadap alam, hal tersebut juga tidak jarang menyadi penyebab konflik sosial yang ada di masyarakat, terutama antara masyarakat asli dengan pihak pengelola sumberdaya. Tidak jarang pula konflik tersebut berakhir pada tindak kekerasan yang menyebabkan kerugian material maupun inmaterial pada kedua belah pihak. Permasalahan terkait sumberdaya alam yang semakin meningkat akhir-akhir ini, menunjukan semakin pentingya perencanaan dan pegelolaan sumberdaya alam, terutama dalam lingkup pesisir dan DAS. Perencanaan dan pengelolaan pesisr serta daerah aliran sungai secara berkelanjutan mampu berperan dalam pemgelolaan sumberdaya alam di Indonesia, sehingga terjaga kelestariannya.
Sebagai wujud dari kepedulian terhadap berbagai permasalahan yang timbul akibat pengelolaan sumberdaya alam yang tidak berkelanjutan, Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan University of Nijmegen dan University of Amsterdam – Belanda, menyelenggarakan workshop dengan tema “Balanced Development: Towards an Integrative approach of socio-economic and ecological dimensions”. Acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 1-3 Desember 2011 di ruang auditorium Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan Universitas Gadjah Mada (PSKK UGM). Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menyusun kerangka aplikasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia dalam hal pengelolaan sumberdaya alam, sehingga dapat berguna dalam penerapannya di masa mendatang. Berdasarkan berbagai studi kasus yang diutarakan, diharapkan peserta mampu menganalisis berbagai faktor yang dibutuhkan dalam mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan mampu menerapkannya dalam berbagai permasalahan dalam hal pengelolaan sumberdaya alam di masa mendatang.
Master Class tersebut diikuti 20 peserta yang terdiri mahasiswa, peneliti, pejabat pemerintah atau dan orang-orang yang bekerja di organisasi-organisasi masyarakat sipil yang aktif dan peduli terhadap sumber daya di Indonesia. Kegiatan tersebut salah satunya diikuti oleh 7 orang mahasiswa Magister Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, dimana dalam kegiatan ini memberikan kontribusi secara aktif dalam memaparkan pemikirannya dalam pengelolaan pesisir dan DAS di Indonesia, terutama kaitannya dalam pemanfaatan sumbedaya alam. Para presenter yang dihadirkan dan memaparkan ide –ide terkait pengelolaan dan pengembangan sumberdaya Indonesia antara lain Prof. Dr. Muhadjir Darwin (Centre for Population and Policy Studies, UGM), Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra ( UGM), Prof. Dr. Agus Dwiyanto (Public Policy and Management, UGM) Prof. Dr. Pratikno (Political Science, UGM), Dr. Siswato Agus Wilopo (Population and Public Health, UGM), Dr.Muh.Aris Marfai (Environmental Science, UGM), Prof. Dr. P.M. Laksono (Anthropology, UGM), Dr. Edwin de Jong (Anthropology and Development Studies, RU Nijmegen), Dr. Laurens Bakker (Anthropology and Development studies, RU Nijmegen), Dr. Luuk Knippenberg (Anthropology and Development studies, RU Nijmegen), Prof. Dr. Ben White (Institute of Social Studies). Andung Bayu Sekaranom & Dini Feti Anggraini Mahasiswa Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai Fakultas Geografi UGM