Seminar Nasional ke-2 Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai dilaksanakan di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tanggal 12 Mei 2016. Seminar ini diselenggarakan oleh Program Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) yang merupakan minat dari Program Studi S2 Geografi Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Salah satu tujuan utama seminar ini adalah untuk mendiskusikan perkembangan dan tren penelitian pengelolaan di wilayah pesisir dan daerah aliran sungai.
scholarship
Sebagai salah satu sarana dan sebagai wadah untuk sosialisasi program Beasiswa Unggulan secara lebih luas lagi, MPPDAS Fakultas Geografi UGM melaksanakan kegiatan “Character Building Beasiswa Unggulan Kemdikbud & Seminar Nasional ke-1 Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai”. Program kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang handal, unggul, mempunyai jiwa kepemimpinan serta
meningkatkan kualitas publikasi penerima beasiswa. Kegiatan ini juga disertai dengan pemberian sosialisasi dan pemahaman terhadap program Beasiswa Unggulan secara luas.
“Berikan aku sepuluh pemuda ,Maka akan aku goncangkan dunia”
(Ir.Soekarno)
Pernyataan Presiden RI pertama ini nampaknya sangat nyata Sabtu, 7 April 2012 yang lalu dalam acara Seminar ““Leader Forum and Awarding Ceremony of Beasiswa Unggulan for Master Program”. Acara ini diselenggarakan oleh Magister Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Fakultas Geografi UGM bekerja sama dengan Beasiswa Unggulan-Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BU-BPKLN KEMENDIKBUD). Berkumpul di Gedung University Club, hampir 300 pemuda yang telah mendapatkan beasiswa S2, S3 serta penelitian dan pertukaran ke berbagai negara saling bertukar informasi dan pengalaman. Dalam acara tersebut juga hadir peserta mahasiswa yang berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi di berbagai disiplin ilmu.
Koodinator beasiswa unggulan BPKLN, Dr.Abe Susanto M.Si memberikan pengantar tentang kebutuhan Indonesia akan sumberdaya manusia yang unggul untuk menyongsong Indonesia tahun 2045. Di tahun-tahun inilah Indonesia akan menjadi negara maju yang berperan penting dalam percaturan dunia. Oleh sebab itu ditekankan sekali lagi kebutuhan mendesak untuk mencetak pemuda Indonesia yang unggul untuk memimpin bangsa di tahun-tahun ke depan.
Oleh: Novi Rahmawati
(Mahasiswa S2 MPPDAS UGM penerima Beasiswa Unggulan dari DIKNAS)
Berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir ini merujuk suatu wacana tentang perencanaan tata ruang wilayah berbasis bencana. Bencana yang terjadi secara beruntun di Indonesia yang diakibatkan penggunaan tata ruang yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan menyebabkan akumulasi kerusakan yang terjadi terus menerus dan menyebabkan terjadinya bencana. Berbagai bencana yang terjadi dapat diatasi dengan perencanaan keruangan wilayah berdasarkan daya dukung dan kemampuan lingkungan. Berbagai faktor daya dukung dan kemampuan lingkungan dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan mitigasi bencana dalam suatu wilayah.
Dalam rangka mengimplementasikan program UGM menjadi World Class Research University (WCRU), Fakultas Geografi tengah mendorong pengembangan program S-2 Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) menjadi program internasional master double degree. Upaya tersebut berhasil setelah pada 5-7 Maret lalu, Fakultas Geografi menerima kunjungan delegasi dari Chiba University Jepang yang dipimpin oleh Prof. Nishio. Maksud kedatangan delegasi adalah untuk mendiskusikan tindak lanjut kerja sama UGM dan Chiba University yang sudah dirintis tiga tahun lalu. “Dalam kunjungan kali ini, delegasi Chiba menjajagi kemungkinan pengiriman mahasiswa Jepang untuk kuliah di MPPDAS UGM,” kata Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., kepada wartawan, Selasa (9/3).
Sebelumnya, pada tahun 2009 MPPDAS telah mengirimkan tiga mahasiswa berprestasinya untuk mengambil double degree ke Chiba University. Para mahasiswa tersebut diharapkan dapat melakukan kolaborasi riset dengan tim Jepang dalam penggunaan remote sensing untuk analisis lingkungan, kepesisiran, dan daerah aliran sungai. Tahun 2010, direncanakan lima mahasiswa lagi akan dikirim ke Chiba untuk program double degree dan melaksanakan riset tesis mereka,” ujarnya. Suratman mengatakan pengiriman mahasiswa berprestasi ke Chiba akan dapat meningkatkan kualitas riset mereka karena universitas tersebut memiliki fasilitas dan peralatan laboratorium yang lebih maju dan lengkap.
Ketua Pengelola MPPDAS-Fakultas Geografi UGM, Dr. Muh. Aris Marfai, M.Sc., dalam keterangannya menuturkan keberhasilan pengembangan double degree dan program go international ini tidak terlepas dari dukungan Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan Nasional, melalui Program Beasiswa Unggulan Diknas yang telah diterima oleh sebagian mahasiswa MPPDAS sejak tahun 2008. “Untuk tahun 2010, Program Beasiswa Unggulan Diknas akan memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa MPPDAS yang berprestasi untuk mengambil double degree ke Chiba University Jepang,” katanya.
Untuk menuju pendidikan bertaraf internasional, MPPDAS telah melaksanakan program perkuliahan, pemberian tugas, dan penulisan tesis dalam bahasa Inggris. Beberapa mata kuliah di MPPDAS diasuh secara bersama oleh profesor atau dosen asing dari Giessen University Jerman, Cologne University of Applied Sciences, Jerman, dan Chiba University Jepang.
A. BACKGROUND
However, since 2002, after the cold war ended, the scholarship has been offered to citizens of developing countries such as Thailand, Fiji, South Korea, Suriname, Guyana, Turkey, Vietnam, and Vanuatu. This scholarship has attracted more applicants. Over the years up to 2008, 381 students from 42 countries have completed the NAM scholarship program.Considering that the international political development has made the use of the term “NAM” irrelevant, this scholarship program has been renamed Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) or Developing Countries Partnership (DCP) Scholarships